kepuasan memiliki semuanya merasa diri pemenang, padahal hati pecundang. yang ada semuanya kosong, tak tahu entah dibawa kemana hidupnya oleh egositas manusia. tergerus akan perbedaan yang membuatnya jauh akan jati diri.
religi yang menjadi fondasi pun mulai rapuh akan zaman. individu yang ingin berkuasa, mementingkan sebuah golongan sampah dan dinikmati oleh para binatang jalang. sebuah diferensiasi harkat martabat seorang manusia. mungkin kelak manusia yang benar-benar manusia menjadi kaum minoritas.
modernitas? semuanya palsu!
-
fondasi yang kokoh, mental yang kuat dan bekerja keras, perubahan tanpa sadar mengikuti dari belakang, bukan untuk perbedaan tetapi untuk persamaan.
wah, kegelisahan yang sama..
ReplyDeletedan sayangnya, kita cuma bisa jadi penonton.
wah sama ki, kaya nonton opera van java. kadang lucu kadang garing.. hahaha
ReplyDelete